Petugas Instalasi Pemulasaraan Jenazah (IPJ) RSU dr Soekardjo, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat membuat peti mati khusus bagi jenazah Covid 19 muslim. Alasannya, para petugas pemulasaran jenazah tersebut kerap mendapatkan pertanyaan dari warga soal posisi jenazah di dalam peti apakah sudah menghadap kiblat atau belum ? "Sudah dua kali kami melakukan prosesi pemakaman jenazah terkait Covid 19 dengan protap medis menggunakan APD. Tapi suka ditanyai apakah posisi jenazah sudah benar," kata Koordinator petugas IPJ RSU dr Soekardjo, Ajat Sudrajat, saat ditemui di Kamar Mayat, Minggu (19/4/2020).
Petugas kemudian menjelaskan, kendati bentuk peti mati umumnya untuk posisi jenazah menghadap ke atas, tapi khusus jenazah muslim dibaringkan miring agar saat dimakamkan posisinya menghadap kiblat. "Setelah dijelaskan seperti itu, barulah warga lega. Kami yakinkan mereka bahwa posisi jenazah sudah miring meski peti matinya untuk jenazah dengan posisi terlentang," kata Ajat. Agar posisi jenazah tidak berubah saat dimasukkan dengan posisi miring, bagian belakang jenazah diganjal material yang aman.
Sehingga saat ada guncangan, posisi jenazah dalam perjalanan tidak berubah. Melihat kondisi seperti itu, lanjut Ajat, muncul ide pembuatan peti mati yang lebih cocok untuk jenazah dengan posisi miring. Maka dibuatlah peti dengan dimensi lebih lebar ke atas dan lebar ke samping dipersempit.
"Dengan dimensi ruang peti mati seperti itu, posisi jenazah saat dimasukkan dalam peti dengan posisi miring tidak akan berubah," ujar Ajat. Warga pun diharapkan langsung mengetahui jika peti mati lebih melebar ke atas berarti posisi jenazah miring. Saat ini sejumlah petugas IPJ telah berhasil membuat beberapa peti mati khusus jenazah Covid 19.
Hingga Minggu sore mereka masih terus membuatnya.