Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengatakan sudah ada 116.239 warga negara Indonesia (WNI) yang kembali ke Indonesia akibat pandemi Covid 19 per Minggu (21/6). "Kalau kita total per hari kemarin (Minggu), maka terdapat 116.239 WNI yang telah kembali ke Indonesia," ujar Retno, dalam rapat kerja bersama Komisi I DPR RI, Senin (22/6/2020). Retno menyebut ada 83.914 WNI yang sudah kembali dari Malaysia. Selain itu ada 23.847 WNI yang bekerja sebagai anak buah kapal (ABK) pada kapal kapal pesiar yang juga telah kembali ke Indonesia.
"Sementara WNI yang non Malaysia dan bukan ABK yang telah difasilitasi kembali melalui repatriasi mandiri jumlahnya lebih dari 8 ribu (8.478, red) dan mereka berasal atau kembali dari 51 negara," kata dia. Dalam kesempatan tersebut, Retno menegaskan pihaknya sudah menerapkan protokol kesehatan secara ketat di titik titik kedatangan di Indonesia. Salah satunya seperti seluruh WNI yang akan kembali ke Indonesia diwajibkan menjalani PCR test.
Retno mengatakan PCR test tersebut memiliki dua opsi. Opsi pertama, WNI yang membawa hasil PCR test negatif sebelum keberangkatan akan dilakukan pemeriksaan tambahan di Indonesia. "Dan jika hasil pemeriksaan itu tidak menunjukkan gejala apapun maka selanjutnya yang bersangkutan akan melakukan karantina mandiri 14 hari," ungkapnya. Sementara opsi kedua, bagi WNI yang tidak membawa tes mandiri PCR negatif pada saat keberangkatan maka akan dilakukan PCR test pada saat ketibaan.
"Yang bersangkutan jugawajib menjalani karantina hingga hasil tes PCR keluar.Bila hasilnya positif, maka WNI akan menjalani perawatan. Jika negatif, maka WNI diminta karantina mandiri," kata dia. Di sisi lain, Retno mengungkap perwakilan Kementerian Luar Negeri RI di luar negeri telahmemberikan bantuan kepada WNI yang terdampak pandemi Covid 19 sebanyak484.689 paket. Kementerian Luar Negeri RI, kata Retno, juga sedangmenangani proses pemulangan untuk WNI deportan dari Malaysia.
"Dari komunikasi kami, jumlah deportan yang akan dipulangkan 4.812. Sementara 414 di antaranya sudah kembali ke Indonesia.Atas permintaan Indonesia, pemerintah Malaysia telah menyanggupi untuk melakukan PCR untuk keberangkatan," tandasnya.