Puluhan warga dalam satu kampung di Kabupaten Bogor terpaksa melakukan isolasi mandiri setelah salah satu warganya meninggal dinyatakan positif virus corona (Covid 19). Mereka menjalani isolasi mandiri setelah mengikuti tahlilan salah satu warga yang meninggal dunia selama 7 hari. Awalnya warga yang meninggal dunia ini dianggap meninggal karena penyakit jantung.
Namun setelah dilakukan pemeriksaan, Gugus Tugas Covid 19 Kabupaten Bogor menyatakan bahwa korban tersebut positif corona. "Warga di wilayah yang bersangkutan kita imbau untuk melakukan isolasi mandiri sementara di rumah masing masing," kata Sekretaris Kecamatan setempat Heri Risnandar kepada wartawan, Senin (13/4/2020). Puluhan warga yang mengikuti tahlilan ini, kata dia, belum dinyatakan sebagai Orang Dalam Pemantauan (ODP) karena masih menunggu keputusan Dinas Kesehatan.
Dinkes kini tengah memeriksa kesehatan keluarga yang menggelar tahlilan tersebut. "Ada sekitar 20 25 warga, tapi pendataan masih berjalan. Mereka masih belum bisa ditentukan ODP atau tidak karena keluarga almarhum baru akan dites oleh Dinas Kesehatan, dites swab, istri, anak dan pembantunya," kata Heri. Sementara itu salah satu Puskesmas di Kabupaten Bogor terpaksa ditutup atau dihentikan pelayanannya selama 14 hari mulai hari ini, Senin (13/4/2020).
Puskesmas ini berlokasi di salah satu wilayah kecamatan di sebelah utara Kabupaten Bogor. Puskesmas ini terpaksa ditutup setelah salah satu stafnya dinyatakan positif virus corona atau Covid 19. Dia menjelaskan bahwa selama pelayanan puskesmas ditutup, akan dilakukan sterilisasi di bangunan dan seluruh ruangan puskesmas.
Seperti dengan cara penyemprotan cairan desinfektan. "Puskesmas diliburkan untuk (disemprot) desinfektan dan semua staf isolasi mandiri di rumah selama 14 hari, staf ada 50 orang," ungkap Susi.